Recent in Fashion

Evolusi VIJ Menjadi Persija (Bagian 1)


Situasi politik di Indonesia berubah pada 1942. Jepang datang ke Tanah Air sebagai penjajah baru menggantikan Belanda. Jepang yang menjuluki dirinya Saudara Tua, mengubah kebijakan politik, sosial, dan budaya di Indonesia. 

Dalam rentang waktu 1942 hingga 1950, VIJ dibekukan, VBO vakum kegiatan, dan PSSI pun masuk ke dalam bagan olah raga buatan Jepang bernama Tai Iku Kai. Pada saat itu, klub-klub VIJ mengikuti kompetisi bersama-sama di bawah kendali Tai Iku Kai cabang Jakarta. Yang menarik dari era Tai Iku Kai ini ialah klub anggota VIJ menggunakan nama ‘Persidja’ sebagai nama perkumpulan mereka.

Persatoean Sepakraga Indonesia Djakarta atau yang disingkat Persidja menjadi nama baru VIJ yang digunakan pada bulan Mei 1942. Majalah Pandji Poestaka menyebut bahwa nama Persidja diambil dari terjemahan VIJ ke dalam bahasa Indonesia. Meski menjadi Persija, struktur kepengurusan dan klub anggota tidaklah berubah. 

Namun Persija kali ini tidak hanya berisikan anggota-anggotanya yang sudah menjadi bagian organisasi sejak bernama VIJ, tetapi mereka juga mengajak klub-klub lain yang ada di Jakarta. Chung Hua (Tionghoa), Al Foetoewah (Arab) dan Bintang Timoer (Maluku) masuk ke dalam Persija.

Kompetisi Persidja itu dilangsungkan di Lapangan Deca Park dan Lapangan BVC yang pada masa kependudukan Jepang menjadi Lapangan Persidja. Sejak masa itu pula kompetisi kembali semarak. Persija era Jepang ini juga mengikuti ajang bergengsi pada saat itu, yaitu Piala Immamura. Sayangnya dalam perebutan juara 1942, Persija harus menerima kekalahan 0-4 atas PSIM Djogja dalam pertandingan yang dibuka oleh Ir. Soekarno itu.

Namun, Tai Iku Kai hanya hadir pada masa kependudukan Jepang saja. Begitu Negeri Samurai angkat kaki dari Indonesia karena kalah dalam Perang Dunia II, situasi berubah. Indonesia kini menjadi bangsa yang merdeka seiring proklamasi yang dilakukan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.

Setelah Tai Iku Kai dibubarkan, pemerintah Indonesia akhirnya membentuk Gerakan Olah Raga Rakjat atau disingkat Gelora. Termasuk dalam mengurus sepak bola, PSSI mengikuti sistem dan masuk ke dalam bagan dari Gelora.

Akhirnya klub anggota VIJ meninggalkan nama Persija . Anggota VIJ kini berpayung kepada PORI, sedangkan klub anggota VBO kembali membangkitkan kompetisinya sendiri.

Pada 18 dan 19 Januari 1947 diadakanlah Kongres Olah Raga Indonesia di Surakarta. Dalam kongres itu dicapai kata sepakat untuk mengubah nama Gelora menjadi PORI atau Persatuan Olahraga Republik Indonesia.

Konsep PORI sama dengan Gelora yang menaungi beberapa cabang olah raga. Semua cabang olah raga harus menggunakan nama PORI, seperti PORI sepak bola, PORI Atletik, PORI Voli, dan lain-lain.

Memasuki era kemerdekaan, sepak bola di Jakarta kembali menggeliat. VBO kembali bangkit. Klub anggota VBO yang selama hilangnya VBO bermain bersama dengan klub-klub VIJ kembali beraktivitas dan bergabung dengan VBO. Bond itu kembali memutar kompetisinya

Jika VBO mulai aktif kembali dengan kompetisinya, maka VIJ pun begitu. Namun, tidak dengan bendera VIJ, melainkan menggunakan nama PORI Jakarta.

Anggota VIJ seperti Tjahja Kwitang, Bakti (STER), Sinar Kota (Andalas), dan PS Horas berkompetisi dalam kompetisi PORI Jakarta. Nama PORI Jakarta itulah yang dipakai untuk mewakili sepak bola Jakarta jika bertanding di luar ibu kota. Bukan hanya Jakarta saja yang menggunakan nama PORI diikuti oleh nama kota, daerah lain pun sama saja. Dalam PORI ini setiap organisasi daerah mempunyai cabang sepak bola.

Di Jakarta, saat itu nama Persija belum kembali resmi menjadi nama sebuah organisasi dan masih bernama PORI Cabang Jakarta. Begitu pula dengan daerah lain yang juga menggunakan nama PORI dalam organisasi sepak bolanya.

Perubahan nama dari VIJ ke Persija dalam buku 60 Tahun Persija terjadi pada tahun 1950. Surat kabar Sin Po dan Pedoman memberitakan sumber dari Antara, yakni dalam sebuah rapat anggota di Gedung Pertemuan Hercules pada 24 September 1950, PORI Jakarta bidang sepak bola sepakat untuk mengubah nama sekaligus memakai nama Persija Jakarta (terjemahan bahasa Indonesia dari VIJ) kembali. Nama yang pernah dipakai sebagai ‘payung’ dari klub VIJ saat masa kependudukan Jepang. Kini, Persija melanjutkan seluruh aktivitas organisasi VIJ yang sempat vakum era kependudukan Jepang.

(Bersambung)

Source : Laman Persija 2016

Subscribe Our Newsletter

avatar
"Dengan berbicara di belakang, berarti kau cukup menghargai keberadaanku untuk tidak bertingkah di depan mukaku."

Related Posts

0 Komentar

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Parallax

Iklan Tengah Artikel

Iklan Bawah Artikel