Recent in Fashion

Evolusi VIJ Menjadi Persija (Bagian 2)


Setelah terjadi pergantian nama, terpilihlah Jusuf Jahja sebagai Ketua Umum, lalu Dr. Bunyamin sebagai Wakil Ketua, serta M. Royani dan B. C. Harahap sebagai Penulis dan Bendahara.

Sedangkan skuat Persija yang pertama sejak perubahan nama adalah Parengkuan, Hafid, Kutjit, Noorhusin, Sudjaja, Murad, Hilman, Ramlan, Sumo, Abidin, Supardjan, Mustika, dan Bakir.

Pergantian nama ini praktis membuat VBO bersiap untuk membubarkan diri. Beberapa pengurus VBO pun melakukan perundingan dengan Persija tentang kemungkinan bergabungnya beberapa klub anggota dari VBO ke Persija.

Hal ini terjadi karena hanya di Jakarta saja yang masih terdapat dua perkumpulan sepak bola utama. Sedangkan di daerah lain sudah melebur menjadi satu ke dalam PORI dan berganti nama atau kembali menggunakan nama aslinya menjadi PSIS (Semarang), Persib (Bandung), dan Persibaja (Surabaya).

VBO yang merupakan organisasi buatan pemerintahan Belanda jelas terancam keberadaannya. Apalagi saat PSSI kembali aktif menjalankan roda organisasi. Dengan bekal legalitas yang kuat, PSSI membuat aturan baru 

bahwa pemain yang bisa memperkuat tim nasional Indonesia adalah pemain yang bermain dalam tim anggota PSSI.

Kondisi tersebut jelas sangat merugikan pemain yang bernaung dalam VBO. Pemain-pemain berbakat binaan mereka tak punya jenjang karier yang jelas. Tak mau bermain bola tanpa jenjang yang jelas, akhirnya tiga klub anggota dari VBO dengan tegas akan keluar dari bond itu dan memilih bergabung dengan Persija.

BBSA (Bangka Belitong Sport Association), UMS (Union Makes Strength), dan Chung Hua (kini PS Tunas Jaya) adalah tiga klub pertama VBO yang menyatakan keluar dan memilih bergabung dengan Persija pada tahun 1950. 

Sejak kepindahan tiga klub besar itu, kondisi VBO mulai goyah dan kehilangan eksistensi. Dan akhirnya, cita-cita para pendiri VIJ untuk menjadikan bond-nya sebagai persatuan klub-klub di Batavia atau Jakarta tercapai. Sebab pada tahun 1951, VBO menyatakan secara organisasi tidak bergabung ke Persija dan resmi membubarkan diri. Jadi, sejak saat itulah Persija tampil sebagai perkumpulan bal-balan satu-satunya di Jakarta.

VBO resmi bubar pada September 1951. Kompetisi garapan mereka musim 1950/1951 berhenti di tengah jalan dengan menempatkan SVJA sebagai pemuncak klasemen sementara diikuti UMS.

Beberapa klub anggota mereka secara resmi memutuskan bergabung dengan Persija. Oliveo, Hercules, Bintang Timur, BVC, dan Maesa adalah klub yang menyusul UMS, BBSA, dan Chung Hua menjadi anggota  Persija. Sedangkan klub-klub yang memang berbasis pemain Belanda seperti Sparta, Excelsior, dan SVBB memilih untuk membubarkan diri.

Source : Laman Persija 2016

Subscribe Our Newsletter

avatar
"Dengan berbicara di belakang, berarti kau cukup menghargai keberadaanku untuk tidak bertingkah di depan mukaku."

Related Posts

0 Komentar

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Parallax

Iklan Tengah Artikel

Iklan Bawah Artikel